News  

Inovasi Teknologi Canggih: Solusi Masa Depan untuk Pertanian Berkelanjutan

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Bencana ini mengakibatkan kerusakan besar dan menimbulkan korban jiwa yang signifikan. Jumlah korban tewas terus meningkat dan diperkirakan akan bertambah seiring berjalannya operasi penyelamatan.

Junta militer Myanmar, di bawah pimpinan Min Aung Hlaing, melaporkan angka korban tewas mencapai 144 orang dan lebih dari 723 orang mengalami luka-luka. Min Aung Hlaing menyatakan bahwa operasi penyelamatan masih berlangsung di berbagai lokasi yang mengalami kerusakan parah akibat runtuhnya bangunan. Myanmar menyatakan kesiapan menerima bantuan dari negara manapun.

Gempa bumi tersebut berpusat di Myanmar tengah, dengan kedalaman hiposenter sekitar 10 kilometer. Getaran kuat terasa hingga ke negara-negara tetangga seperti Thailand dan China. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi 12 menit setelah gempa utama. Pusat gempa berada di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, yang menjadi salah satu wilayah terdampak terparah.

Dampak Gempa di Myanmar

Kerusakan infrastruktur sangat signifikan. Banyak bangunan runtuh di Mandalay, termasuk beberapa masjid dan sebuah biara. Laporan menyebutkan sebuah masjid di Mandalay, Masjid Shwe Pho Shing, runtuh saat salat Jumat sedang berlangsung, menewaskan setidaknya 20 jemaah. Angka ini dikhawatirkan akan terus meningkat seiring ditemukannya korban tertimbun reruntuhan.

Jembatan Ava, jembatan bersejarah di Mandalay, juga dilaporkan runtuh akibat guncangan gempa. Istana Mandalay, sebuah situs bersejarah penting, mengalami kerusakan signifikan. Sebuah biara di kota Taungoo juga runtuh, menewaskan lima anak pengungsi yang berlindung di sana. Kondisi ini semakin mempersulit upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan.

Dampak Gempa di Negara Tetangga

Gempa bumi juga dirasakan di Thailand dan China, meskipun intensitasnya lebih rendah dibandingkan di Myanmar. Di Bangkok, satu orang tewas dan 43 lainnya terjebak dalam sebuah gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi di distrik Chatuchak. Kejadian ini menyoroti betapa luasnya dampak gempa bumi, melampaui batas negara.

Respons Internasional

Sejumlah negara di Asia telah menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar dan Thailand. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan keprihatinannya atas bencana ini dan menawarkan bantuan kemanusiaan. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, juga menyampaikan belasungkawa dan kesiapan Indonesia untuk membantu kedua negara yang terdampak.

Bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk membantu para korban gempa dan memulihkan infrastruktur yang rusak. Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan, dan dibutuhkan dukungan internasional yang signifikan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para korban.

Bencana gempa bumi di Myanmar ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dan kolaborasi internasional dalam menghadapi peristiwa alam yang dahsyat. Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan sangat besar, dan dibutuhkan upaya bersama untuk membantu Myanmar dan Thailand pulih dari bencana ini.

Selain bantuan medis dan logistik, dukungan jangka panjang juga diperlukan untuk membantu proses rekonstruksi dan pemulihan kehidupan masyarakat yang terkena dampak gempa. Pembangunan infrastruktur yang tahan gempa juga menjadi hal krusial untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.

Exit mobile version